Pemargin & Piteket Gung Lingsir: Belajar Tanpa Batas
Pemargin & Piteket Gung Lingsir: Belajar Tanpa Batas
Nyanggre hari suci Galungan dan Kuningan, para semeton iring titiang belajar dari Pemargin dan Piteket Gung Lingsir: Belajar Tanpa Batas.
Long life education. Belajar tanpa batas dalam samudera pengetahuan tak bertepi.
Gung Lingsir menceritakan pengalaman hidupnya mulai sekolah di jaman penjajahan Belanda di Ubud. Bekerja di perusahan Jepang. Lalu berjuang ikut perang gerilya (pada tayangan YouTube sebelumnya). Dan akhirnya setelah selesai berjuang, sekolah di SLUA Denpasar yg banyak gurunya dari kalangan pejuang. Gung Lingsir aktif berorganisasi saat itu untuk mengumpulkan dana bagi sekolah yg dibakar.
Setelah selesai pendidikan SLUA melanjutkan sekolah ke Malang. Tamat di Malang lanjut ke sekolah kedokteran di Surabaya. Tapi tdk selesai. Lalu bekerja di Front Pembebasan Irian Barat. Setelah itu aktif di Front Nasional.
Kisah ini mengajarkan pada kita agar tidak pernah berhenti belajar. Kesulitan dan tantangan pasti ada. Tapi Gung Lingsir terus sekolah. Walaupun tidak mencapai apa yg beliau inginkan, pembelajaran yg didapat di sekolah formal dan juga sekolah kehidupan sangat berarti. Pendidikan adalah jendela dunia. Pendidikan juga tangga awal yg memungkinkan kita menaiki tangga selanjutnya. Jangan pernah berhenti untuk belajar.
Saksikan lebih jauh tayangannya di channel YouTube Puri Kauhan Ubud TV: