Sempat Borong Tas di Pasar Seni, Lalu Beri Makan Bojog di Monkey Forest Menteri BUMN Erick Thohir Kunjungi Kawasan Ubud, Serahkan Bantuan Sembako dan Pakan Bojog

GM Objek Wisata Monkey Forest, I Nyoman Sutarjana, mengatakan opefrasional tetap jalan selama PPKM. Biaya operasional yang dikeluarkan mencapai Rp 500 juta per bulan, tanpa ada pemasukan

Menteri BUMN Erick Thohir kunjungi kawasan wisata Ubud, Gianyar, Senin (20/9) pagi, salah satunya untuk menyerahkan bantuan sembako dan pakan bojog (makanan kera). Erick Thohir sempat borong tas tikar di Pasar Seni Ubud, kemudian beri makan bojog saat berada di Objek Wisata Monkey Forest, Desa Adat Padangtegal, Kelurahan/Kecamatan Ubud.

Dalam kunjungannya kemarin, Erick Thohir didampingi Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali Trisno Nugroho, Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud Anak Agung Ngurah Gede Ari Dwipayana yang juga Staf Khusus Presiden Jokowi,  dan Bupati Gianyar Made Agus Mahayastra. Pengamanan kegiatan dipimpin langsung Kapolres Gianyar AKBP I Made Bayu Sutha Sartana, didampingi Kapolsek Ubud AKP I Made Tama.

Kegiatan kunjungan Erick Thohir diawali dengan penyerahan secara simbolis bantuan 40 tabung Oksigen untuk RSUD Sanjiwani Gianyar, yang dilakukan di Puri Kauhan Ubud, Senin pagi sekitar pukul 09.00 Wita. Dari Puri Kauhan Ubud, kemudian jalan kaki menuju Wantilan Ubud untuk penyerahan paket sembako kepada 2.498 kepala keluarga (KK) warga se-Kelurahan Ubud.

Habis itu, Erick Thohir menyempatkan berkunjung ke Pasar Seni Ubud untuk berdialog dengan sejumlah pedagang. Terakhir, menteri yang juga pembina olahraga dan mantan bos klub  Seri A Italia, Inter Milan, ini meluncur ke Objek Wisata Monkey Forest di Desa Adat Padangtegal untuk serahkan bantuan dana pakan bojog kepada pihak pengelola.

Saat berdialog dengan pedagang di Pasar Seni Sukawati, Erick Thohir sempat menanyakan bagaimana nasib mereka selama pandemi Covid-19. Kalangan pedagang pun menjawab terus terang bahwa tamu sepi selama 1,5 tahun pandemi Covid-19. “Sudah setahun lebih sepi pembeli, Pak Menteri. Kalau di rumah, bingung bagaimana cari uang,” keluh seorang pedagang kerajinan seni, Ni Komang Ayu Sustira.

Menanggapi keluhan pedagang di Pasar Seni Ubud, Erick Thohir mengatakan pemerintah hadir dalam berbagai program, seperti subsidi listrik dan bantuan sosial. “Nanti UMKM dimudahkan mencari pinjaman, bunga diturunkan sesuai arahan Presiden. Sedikitnya, 57 juta UMKM akan kita jangkau,” janji Erick.

Usai berdialog dengan pedagang, Erick kemarin langsung memborong sejumlah tas anyaman motif tikar yang dipajang di kios Komang Ayu Sustira di Pasar Seni Ubud. “Beliau (Erick) minta semua tas yang dipajang di depan ini. Masih saya hitung, perkiraan jumlahnya 50 pcs,” ujar Ayu Sustira, seraya menyebut harga tasnya itu mencapai Rp 200.000 per pcs.

Ayu Sustira berharap kedatangan Erick Thohir menjadi angin segar dibukanya pariwisata Bali, sehingga Ubud tak lagi sepi. “Sudah pasti kami harapkan pariwisata di Ubud menggeliat kembali seperti dulu, sehingga ekonomi tetap jalan. Sebab, sehari-hari kita bergantung dari pariwisata,” katanya.

Sementara itu, saat berada di Objek Wisata Monkey Forest, Erick Thohir sempat berkeliling dan memberikan makan bojog yang berkeliaran. Dalam kunjungannya itu, Erick juga menyerahkan secara simbolis dana pakan bojog untuk 3 destinasi wisata kera di Bali, yakni Objek Wisata Sangeh (di Desa Sangeh, Kecamatan Abiansemal, Badung), Objek Wisata Alas Kedaton (di Desa Kukuh, Kecamatan Mar-ga, Tabanan), dan Monkey Forest sendiri (di Dsesa Adat Padangtegal, Kelurahan/Kecamatan Ubud, Gianyar).

Tidak diketahui pasti, berapa nominal bantuan pakan bojog yang diberikan Menteri BUMN. Pihak penerima juga mengaku tidak mengetahuinya, karena dalam penyerahan secara simbolis tersebut, Erick hanya memberikan plakat berisi tulisan yang tidak menyebut bantuan dana.

General Manager (GM) Objek Wisata Monkey Forest, I Nyoman Sutarjana, mengucapkan terima kasih atas bantuan yang diberikan pemerintah melalui Menteri BUMN. Apalagi, selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Covid-19 sejak 3 Juli 2021 lalu, pihaknya menutup Objek Wisata Monkey Forest, sehingga tidak ada pemasukan sama sekali.

Hanya saja, Sutarjana juga mengaku tidak tahu pasti berapa nominal bantuan dana pakan bojog yang diberikan Erick Thohir. “Bantuan menterinya mungkin sejumlah uang, tapi nilainya kita belum tahu. Nanti itu kita akan prioritaskan untuk pakan monyet,” jelas Sutarjana.

Menurut Sutarjana, selama PPKM, operasional Monkey Forest tetap jalan. Biaya yang dikeluarkan mencapai Rp 500 juta per bulan, di mana Rp 120 juta di antaranya khusus untuk pakan bojog. “Karena tidak ada pemasukan, biaya operasional dibantu desa adat,” ungkap Sutarjana.

Sutarjana bersyukur karena kini datang bantuan pakan bojog dari Menteri BUMN. Selain itu, kata Sutarjana, bantuan pakan bojog juga datang dari perseorangan dan yayasan yang ikut peduli.

Objek Wisata Monkey Forest sendiri mulai dibuka kembali sejak 11 September 2021. Versi Sutarjana, tingkat kunjungan selama sepekan ini rata-rata kisaran 50-100 orang per hari. Ini jauh dibandung sebelum pandemi Copvid-19, di mana kunjungan wisatawan asing saja bisa mencapai 6.000 orang per hari.