Ubud: Peradaban Sungai Campuhan

Berdasarkan Petikan Wawancara dengan AA. GN Ari Dwipayana

 

Sejarah umat manusia memberikan pengetahuan kepada kita bahwa sungai selalu menjadi awal mula bagaimana peradaban besar hadir di dunia ini. Sungai Eufrat dan Tigris menghadirkan Mesopotamia yang kini bertransformasi menjadi masyarakat Timur Tengah saat ini, Sungai Gangga yang suci menghadirkan Peradaban India yang masyhur, hingga Sungai Kuning Yang Tse melahirkan China. Di Indonesia khususnya di Bali, sungai Campuhan melahirkan peradaban Ubud.

 

Kisah mengenai asal mula peradaban Ubud dapat dilihat dari lontar pada abad 8 Masehi. Kisah tentang bagaimana Rsi Markandeya yang datang dan menemukan sebuah dusun kecil di jantung pulau Bali nan subur pada abad ke-4 masehi yang menjadi awal mula dari lahirnya peradaban besar Ubud. Simbol kelahiran dari peradaban Ubud ditandai dengan dibangunnya Pura Gunung Lebah ditepi sungai Campuhan.

Sungai Campuhan bagi masyarakat Ubud bukan hanya sekedar aliran sungai yang memenuhi kebutuhan lahiriyah. Tetapi juga sebuah aliran sungai yang memenuhi kebutuhan spiritual.

Dari sisi lahiriyah, Sungai Campuhan memberikan kehidupan bagi manusia yang tinggal di Ubud. Karena sungai Campuhan-lah sistem irigasi Subak yang terkenal berasal dari Ubud terbentuk, menyebar, dan dikenal masyarakat luas. Karena sungai Campuhan-lah manusia-manusia Ubud bisa mendapatkan kesuburan, kemakmuran, dan kesejahteraan.

Dalam sisi spiritual Sungai Campuhan juga memberikan segala kebutuhan batiniyah manusia Ubud. Alkisah, Rsi Markandeya orang suci dari India yang berkunjung ke Nusantara merasakan adanya energi besar dari sungai Campuhan. Ternyata energi tersebut muncul karena Sungai Campuhan adalah tempat bergabungnya dua aliran sungai, yaitu Sungai Cerik dan Sungai Wis. Pertemuan dua sungai yang bercampur (campuhan – dalam bahasa Bali) menciptakan energi besar. Energi inilah yang memberikan kehidupan spiritual bagi siapa saja yang bermeditasi di Sungai Campuhan. Rasa terobati itulah yang menjadi asal mula kata Ubud muncul.

Ubud, berasal dari bahasa Bali yaitu Ubad, yang berarti Obat. Kata ini muncul setelah banyak orang yang merasa terobati batinnya dan spiritualnya setelah bermeditasi di Sungai Campuhan. Namun seiring berjalannya waktu, kata Ubud tidak lagi hanya bermakna obat. Kata Ubud kini bermakna budaya, alam yang indah dan masa depan.

Peradaban Sungai yang sudah ada sejak awal manusia ada melahirkan banyak hal. Bagi Ubud, peradaban mereka yang dilahirkan dari Sungai Campuhan baik di sisi Spiritual dan Duniawi telah menciptakan kebudayaan, peradaban, dan pemikir-pemikir yang seimbang dan sejalan dengan keyakinan mereka akan terus berjalan beriringan, bersama dunia yang semakin berkembang dan tanpa batas.