Yayasan Puri Kauhan Gelar Perlombaan Film Purwa Carita

Lomba Film Pendek Purwa Carita Campuhan yang digagas Yayasan Puri Kauhan Ubud mencapai puncaknya dengan pemutaran perdana film karya lima pemenang kompetisi. Acara nonton bareng diramaikan 160 orang penonton digelar di Studio XXI Plaza Level 21, Denpasar (3/3).

AAGN Ari Dwipayana Ketua Yayasan Puri Kauhan Ubud menyampaikan pemutaran karya pemenang di bioskop XXI ini sebagai penghargaan kepada para peserta lomba. “Ajang kompetisi Film Pendek Purwa Carita Campuhan adalah bagian dari rangkaian panjang Program Sastra Saraswati Sewana 2022,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (4/3/2023).

Ari menjelaskan, Purwa Carita Campuhan adalah kompetisi ide cerita film pendek tentang pemuliaan air dan pelestarian alam yang dikembangkan dari cerita rakyat Bali. “Cerita rakyat tersebut dialih wahanakan ke film pendek agar cocok untuk generasi kekinian, terutama Gen-Z,” katanya.

Kompetisi ini memberi pelatihan tentang cerita rakyat Bali maupun tentang pengembangan ide cerita dan produksi film pendek. Pelatihan ini diharapkan bisa membantu para peserta untuk memahami lebih dalam lagi tentang Cerita Rakyat yang terkait dengan Pemuliaan Air dan Pelestarian Alam-lingkungan Bali.

Dari kurang lebih 60 peserta yang mendaftar, dilakukan serangkaian kurasi dan penjurian oleh juri-juri yang sangat kompeten. Diantaranya Garin Nugroho, Tjokorda Raka Kerthyasa, Anak Agung Gde Ariawan, Happy Salma, dan Robi Navicula.

Dari hasil seleksi, terpilih 5 project film yang akan mendapatkan bantuan dana produksi sebesar masing-masing 25 juta rupiah untuk biaya produksi. Pemenang kompetisi bervariasi dari Siswa SMA sampai dosen-dosen audio visual di Bali.

“Kompetisi ide film pendek ini diselenggarakan untuk membangkitkan kembali ingatan masyarakat mengenai kebijakan tradisi dalam cerita-cerita rakyat kepada generasi muda. Melalui film pendek diharapkan aksi-aksi pemuliaan air akan semakin meluas,” katanya.

Lima karya terbaik kompetisi ini adalah film dengan judul Tonya Bindu karya Kirania Maheswari, Boni karya Amrita Dharma dan Gede Nadi. Serta I Swarnangkara karya Petra Paramita, Kacang Dari karya Dodek Sukahet, dan I Tundung karya I Nengah Juliawan.