Stafsus Presiden sebut strategi trisula untuk atasi COVID-19

Koordinator Staf Khusus Presiden, Dr. AA.GN Ari Dwipayana mengatakan sejak
awal terjadi pandemi Presiden Joko Widodo menerapkan tiga strategi yang dijalankan secara
simultan yang disebutnya sebagai strategi trisula.

Ari Dwipayana yang menjadi pembicara kunci Seminar Nasional FA KMHDI, dalam rangka Rapat
Koordinasi Nasional (RKORNAS) dengan Tema bertema “Spirit Tat Twam Asi Dalam Mengatasi
Pandemi COVID-19” secara daring, Sabtu, menyatakan strategi Trisula meliputi pengendalian
penyebaran COVID-19 dan penanganan dampak kesehatan, program perlindungan sosial; dan
pemulihan ekonomi.

“Pandemi atah gering agung COVID-19 menimbulkan bencana kemanusiaan, dimana perekonomian
dunia terkontraksi sangat dalam, banyak usaha terhenti, PHK di berbagai sektor, bertambahnya
pengangguran, dan memperdalam angka kemiskinan kata Ari.

la mengatakan, penanganan kesehatan menjadi prioritas utama Presiden Jokowi tapi penanganan
dampak kesehatan tidak berdiri sendiri, karena dikerjakan bersamaan dengan penerapan jaring
perlindungan sosial, dan pemulihan ekonomi.

Ditegaskan, saat ini kondisi ekonomi Indonesia menurut Badan Pusat Statistik (BPS) mulai
membaik, hal ini menjadi hal positif bagi bangsa ini untuk bersama-sama menanggulangi pandemi
COVID-19.

Selain itu Ari menegaskan bahwa partisipasi masyarakat menjadi kunci keberhasilan dalam
penanganan pandemi COVID-19, baik dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat,
penanganan kasus COVID-19 berbasis RT/RW, dalam menekan laju kasus positif dengan strategi
pembatasan berbasis lokal/mikro.

“Juga dalam meningkatkan solidaritas sosial, seperti munculnya aksi-aksi masyarakat, di Jateng
dengan Jogo Tonggo, di Yogyakarța dengan gerakan chantelan, yang membuat masyarakat lebih
peduli untuk saling tolong menolong antar sesama. Solidaritas juga bermunculan melalui banyak
relawan kemanusian yang bekerja menerobos lintas agama dan suku, katanya.

Sebagai wujud realisasi nilai-nilai Tat Twam Asi dalam menghadapi pandemi COVID-19, ia
menambahkan sikap melindungi diri penting dilakukan, karena dengan melindungi diri sendiri,
berarti melindungi sesama.

“Dengan melakukan disiplin protokol kesehatan, kita menjaga diri sendiri dan orang lain untuk
sama-sama sehat dan terhindar dari tertular COVID-19” katanya.
Menurut dia, konsep mapitulung atau membantu sesama, bergerak aktif membantu sesama dengan
ikut memberikan bantuan sosial merupakan bagian dari internalisasi konsep Tat Twam Asi dalam
kehidupan umat Hindu sehari-hari.

Tokoh Puri Ubud ini menegaskan juga tentang pentingnya membeli dan menggunakan produk
dalam negeri atau produk lokal untuk mendorong bergeraknya permintaan (“demand”) dan
menghidupkan “supply”.

“Misalnya membeli produk pangan dari petani, sayur, buah-buahan, dan lainnya, dan kemudian
dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang susah dan membutuhkan, sehingga kita bisa bersama-sama keluar dari pandemi COVID-19 ini,” katanya.

Artikel ini telah tayang di antara.com dengan Judul Stafsus Presiden Sebut Strategi Trisula untuk Atasi COVID 19.
Penulis: Hanni Sofia
Editor: Zita Meirina